BLORA,POJOKBLORA.ID- Mahasiswa dari STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah) Blora melaksanakan (KKN) kuliah kerja nyata di Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan, Blora, Provinsi Jawa Tengah.
Mahasiswa STAIM Blora ini akan menjalani KKN di Desa Tunjungan selama 30 hari ke depan terhitung sejak 1 Agustus 2024.
Menurut Devisi Dokumentasi kegiatan KKN mahasiswa STAIM Blora, Nofiah Galuh Indiyani, KKN menjadi suatu kegiatan yang wajib dan penting untuk dijalani dan diselesaikan oleh mahasiswa. Pasalnya, kegiatan KKN menjadi sarana pembelajaran langsung di lapangan sekaligus sebagai bentuk pengabdian awal mahasiswa bagi masyarakat dan lingkungan.
Dikatakan oleh Nofiah Galuh bahwa selama proses KKN berlangsung, para mahasiswa sudah menuntaskan sejumlah program kerja (Proker) antara lain, pelatihan pembuatan nugget tahu di rumah warga di DK Karang Kembang, Desa Tunjungan.
Ada juga penanaman toga di balai desa dan di kediaman Bu Modin di DK Greneng, Desa Tanjung. Pelatihan pembuatan kerupuk kelor dan cendol keren (Kelor) dan durian di tempat Kepala Dusun, Supri di DK Watulurung, Tunjungan.
"Kami juga mengadakan pelatihan ecoprint spray di rumah Kepala Dusun Nglawungan, Mad Soleh. Dan, penyerahan tong sampah di balai desa langsung diterima Kepala Desa Tunjungan setempat bersama perangkat desa," kata Nofiah Galuh.
Masih menurut Nofiah Galuh, kegiatan lain yang sudah dirampungkan peserta KKN dari mahasiswa STAIM Blora, selain proses di atas yakni penyerahan plang Mushola An Nuur di DK Nglawungan, Tunjungan. Serta pelatihan UMKM berbasis Canva dan pelatihan pengembangan Desa Wisata.
"Pelatihan pengembangan desa wisata ini, sasaran kami posyandu remaja dan ibu-ibu kades Desa Tunjungan," ujar Nofiah Galuh.
Jika sejumlah proses tersebut sudah diselesaikan, kini proses yang belum dan sedang dalam pengerjaan adalah festival mewarnai di kediaman Aditya, anggota DPRD Blora. Adapun peserta festival mewarnai ini adalah peserta didik dari TK se Desa Tunjungan. Kegiatan ini akan digelar pada 27 Agustus 2024.
Ditambahkan oleh Nofiah Galuh, bahwa pihaknya berharap prokes yang sudah dituntaskan para mahasiswa ini bisa dilanjutkan oleh masyarakat setempat. Prokes lain dalam jangka panjang tetap menjalin komunikasi terutama dalam memasarkan UMKM dan promosi Desa wisata.
"Untuk jangka pendek, ya kami mengajar di sekolah-sekolah TK dan TPQ yang ada di Desa Tunjungan," timpal Nofiah Galuh.
Sementara itu, diketahui bahwa mahasiswa STAIM yang melaksanakan KKN di Desa Tunjungan sebanyak 10 mahasiswa/mahasiswi. (Agung)