BLORA,POJOKBLORA.ID – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Kampus Universitas Negeri Semarang (UNNES) menggelar pelatihan pupuk organik cair (POC) dan pestisida nabati kepada kelompok tani warga Dusun Kalirejo, Desa Banjarejo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.
Seorang Mahasiswa Siti Ifa Fatmawati (21) menyebut pelatihan yang diselenggarakan oleh kelompok Mahasiswa KKN GIAT 9 UNNES Desa Banjarejo 2024 bertujuan untuk memberikan edukasi warga masyarakat terutama petani.
"Memberikan pengetahuan dan mengajak petani Desa Banjarejo menggunakan pupuk cair organik dan pestisida nabati yang dapat mengembalikan PH tanah dan kesuburan tanah kembali," ucapnya, Rabu (31/7/2024).
Mahasiswa asal Kamolan Blora ini menjelaskan dalam pelatihan tersebut melibatkan praktisi organik Syafaat yang juga owner Denguk Rabbit, demisioner Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU), petani dan peternak organik. Selain itu juga PPL Desa Banjarejo, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Blora serta kelompok tani setempat.
"Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Kami berharap pelatihan ini mampu meningkatkan penggunaan pestisida kimia di Desa Banjarejo yang memberikan dampak signifikan menurunnya PH tanah pertanian di Desa Banjarejo," jelasnya.
Pelatihan pembuatan Pupuk Cair Organik dan Pestisida Nabati serta pembinaan kelompok tani dilaksanakan di rumah Kepala Dusun Kalirejo, Sutarman.
Adapun untuk membuat pupuk organik cair dan pestisida nabati terdapat beberapa bahan yang perlu disiapkan.
Bahan Pupuk Cair:
1. 20 liter urin kelinci
2. 5 liter air cucian beras
3. 5 liter air kelapa
4. Cacahan bonggol pisang 2 kg
5. Molase 1 botol
6. Cacahan daun kelor 2 kg
7. Fermentor/bakteri pengurai/mikroorganisme lokal 1 botol
8. Terasi yang paling murah 1 bungkus
9. Ember untuk tempat adukan.
10. Kayu untuk mengaduk.
Bahan Pestisida Nabati:
A. Bahan pembuatan pestisida nabati:
1. daun mimba 5 kg
2. serai wangi 5 kg
3. lengkuas 5 kg
4. air 20 liter
5. sabun cair sunlight 500 ml
B. Alat pembuatan pestisida nabati:
1. drum/ember/wadah penampung bahan
2. kayu alat aduk
3. alat penumbuk/penghalus/pencacah
C. Cara pembuatan:
1. Haluskan daun mimba, serai wangi, lengkuas
2. larutkan sunlight kedalam air 20 liter
3. Kemudian masukkan daun yang sudah dicacah/ dihaluskan, aduk bahan - bahan tersebut diamkan selama 24 jam.
D. Cara pemakaian:
1. larutkan campuran 20 liter dengan air 60 liter
2. larutan ini untuk 1 hektar/untuk 6 tangki sprayer
E. Waktu ideal penyemprotan yaitu sore.
Selain pelatihan pembuatan pupuk, ada juga pembagian bantuan bibit pohon keras dan buah dari DLH yang diberikan oleh Mahasiswa KKN Giat 9 kepada audien. PPL Desa Banjareno juga melakukan pelatihan, pendampingan dan pembagian bibit.(Agung)