BLORA,POJOKBLORA.ID – Belakangan pemilihan umum (pemilu) kebanyakan berlangsung di hari rabu dan di musim penghujan. Mantan Komisioner KPU Blora tahun 2018-2023, Syaiful Amri yang juga pemerhati pemilu ini membongkar fakta menarik mengenai waktu pemilu kebanyakan di hari Rabu.
"Hampir selalu di hari Rabu. Tapi diskusinya tidak di Rabu-nya, tapi kenapa pemilu tidak di Sabtu/Minggu. Karena kecenderungan pemilih kita kalau Sabtu/Minggu malah memilih untuk berlibur," ungkapnya saat ditemui di Tunjungan, Blora, Sabtu (27/7/2024).
Dia mengaku bahwa hal itu merupakan cocokologi saja atau mungkin kebetulan. Dia juga tidak mengetahui secara pasti apakah hal itu sudah dipertimbangkan oleh KPU RI. Menurutnya pemilu di hari Rabu lebih efektif karena hari itu jauh dengan weekend. Orang akan libur panjang ketika pemilu dilaksanakan pada hari Senin atau Jumat.
"Kalau di hari Rabu ya orang akan libur di hari Rabu saja. Beda misalnya pemilu di hari Senin, itu akan menjadi libur panjang. Orang akan berlibur mulai hari Jumat, Sabtu, Minggu Senin," jelasnya.
Kemudian, lanjut Saiful, selain pemilu kebanyakan dilaksanakan pada hari Rabu, pemilu juga dilaksanakan pada saat musim hujan. Dia tak bisa menduga apakah pemilu dilaksanakan itu melihat dari akhir masa jabatan atau ada sisi sosiologis.
"Sebenarnya sekadar cocokologi sih. Tapi -ndelalah- beberapa kali pemilu terakhir dilakukan di musim -rendeng- (penghujan, red). Apakah pertimbangan administrasi semata atau pertimbangan sosiologis juga," jelasnya.
Pada saat musim hujan, orang-orang cenderung melakukan aktivitas di sawah terutama masyarakat Jawa.
"Tapi kalau cocokologi ternyata hampir selalu di musim rendeng (penghujan), bulan November nanti diperkirakan sudah musim rendeng. Dan delalah tipologi masyarakat pertanian terutama di Jawa karena dominan pemilih 60 persen kan di Jawa," bebernya.
Saat musim penghujan masyarakat agraris lebih tenang tidak seperti musim kemarau yang panas. Bagi Syaiful, pemilihan umum di musim penghujan sangat efektif untuk mengurangi konflik.
"Jadi konteksnya mau meredupsi atau mengurangi potensi konflik pemilu di bulan rendeng itu sedikit banyak punya kans, punya imbas dalam meredam kepanasan situasi politik. Kalah rendeng kan sudah tandur (menanam), ada aktivitas di sawah. Pemilu ndelalah di musim hujan," terangnya.
Terpisah, Ketua KPU Blora Widi Nurintan Ary Kurnianto mengatakan pemilihan kepala daerah (pilkada) Blora akan berlangsung pada tanggal 27 November 2024 mendatang. Pihaknya terus berupaya meningkatkan partisipasi pemilih pemula.
"Targetnya seperti sebelumnya, yaitu 83 persen dan kalau bisa lebih ya. Kita menggunakan kertas yang simple, tidak rumit. Tidak seperti pileg kemarin. Surat suara lebih sederhana dan pemilih lebih mudah memilih calon," jelasnya.(Agung)